News | 17-05-2024
Tanggal 17 Mei setiap tahunnya diperingati sebagai Hari Buku Nasional. Kalangan terpelajar tentu akrab dengan buku sebagai teman perjalanan intelektual pembuka pengetahuan. Aktivitas membaca buku telah dikaitkan langsung dengan berbagai manfaat pasti seperti mempertajam ingatan, menambah kosakata, meningkatkan kecerdasan dan membantu menjadi lebih berpikir terbuka.
Berbagai pendapat peneliti menyimpulkan berbagai dampak lain dari kebiasaan membaca buku seperti memperbaiki kualitas tidur, mengurangi risiko alzheimer, hingga membuat lebih punya empati.
Memeriahkan Hari Buku Nasional 2024, LPDP merangkum sejumlah bertema self-development alias pengembangan diri. Tak jarang di antara kita semua mengalami fase stagnasi, kebingungan, rendahnya kepercayaan diri, atau hilang semangat dalam menjalani kehidupan yang semula gigih diperjuangkan.
Rekomendasi buku-buku di bawah ini akan membantu menuntun Anda menemukan dan meningkatkan potensi diri Anda kembali. Karena seperti kata Sutan Sjahrir, hidup yang tak diperjuangkan tak dapat dimenangkan.
Atomic Habits: Perubahan Kecil yang Memberikan Hasil Luar Biasa - James Clear
Buku best seller ini mungkin telah sering Anda lihat terpajang di rak-rak toko buku kesayangan. James Clear, penulisnya ingin meletakkan dasar bahwa untuk mengubah hidup yang berdampak sebenarnya dimulai dari hal-hal kecil keseharian yang tampaknya remeh. Pasalnya, laku tindakan kita saat ini sebenarnya adalah akumulasi dari rutinitas di masa lalu. Jadi untuk mendapatkan perubahan nyata dan berdampak sebenarnya berasal dari gabungan dari ratusan keputusan atau kebiasaan kecil yang dibuat.
Kebiasaan kecil tiap hari yang bisa berdampak misalnya rajin bangun pagi, menyiapkan baju atau peralatan sebelum tidur malam untuk esok hari, rutin push-up dua kali sehari, mengurangi makan di luar agar berhemat, dan banyak lagi. Contoh-contoh ini nampaknya simpel dan mungkin sudah diketahui banyak orang juga. Namun penulis menambahkan cara-cara yang membuat tindakan kecil itu menjadi lebih praktis dan meaningfull.
Secara telaten penulis memberikan contoh, hasil riset, fakta ilmiah, latar peristiwa, para tokoh lengkap dengan berbagai tabel dan diagram. Singkatnya, buku ini tidka hanya membantu pembaca memahami tentang kekuatan dari kebiasaan sehari-hari, tetapi juga mendorong mereka untuk melakukan perubahan positif dalam hidup mereka.
Why We Sleep: Mengungkap Keampuhan Tidur dan Bermimpi - Matthew Walker
Kita butuh tidur minimal 8 jam per hari! Tidur adalah perkara kebutuhan biologis dasar yang dijalankan tubuh manusia. Tapi semakin modern peradaban saat ini, ada kecenderungan menyepelekan kegiatan tidur yang cukup. Stres pekerjaan, ekspektasi pencapaian, penggunaan media sosial hingga perubahan iklim disinyalir turut membikin waktu tidur semakin berkurang.
Hidup panjang dimulai dari tidur panjang. Matthew Walker, seorang neurosains secara mendalam mengulas tentang pentingnya tidur berkualitas. Walker ingin mengembalikan pemahaman bahwa tidur yang cukup itu justru meningkatkan kinerja otak, alih-alih seperti saat ini yang kerap dipandang sebagai kegiatan yang mengurangi produktivitas kerja. Tidur mempengaruhi sistem kekebalan tubuh, emosi, dan bahkan risiko penyakit serius seperti Alzheimer dan kanker.
Siapa sangka pula bahwa bermimpi dalam tidur punya peran penting dalam mendorong kreativitas dan pemecahan masalah. Mimpi kerap berisi informasi-informasi acak yang biasanya tidak berhubungan satu dengan lainnya. Banyak tokoh-tokoh besar menemukan inspirasi dan temuan yang terilhami dari bunga tidur mereka. Walker turut menyinggung dua jenis tidur REM (rapid eye movement) sleep dan NREM (non rapid eye movement) sleep yang dampaknya belum pernah Anda kira sebelumnya.
Akhirnya, buku ini dapat membantu pembaca yang selama ini kesulitan tidur dan atau kerap mengabaikan waktu tidur ideal dan mendorong untuk menghargai tidur yang berkualitas sebagai bagian penting dari pengembangan diri dan kesehatan holistik. Dari tidur yang cukup dan berkualitas inilah Anda dapat mewujudkan perubahan-perubahan besar yang diinginkan.
Berani Tidak Disukai - Ichiro Kishimi dan Fumitake Koga
Buku yang jauh dari petuah-petuah motivasi ini justru menjadi keunggulannya saat berusaha menggali potensi dalam diri pembaca. Menghadirkan dialog antara seorang pemuda dengan filsuf di mana si pemuda terus memprotes dan mengkritik pernyataan-pernyataan dari si filsuf. Dalam keseruan percakapan itulah buku ini ingin memberi pemahaman bahwa setiap individu dapat menentukan arah hidupnya sendiri tanpa harus terbebani oleh trauma masa lalu dan mengatasi beban ekspektasi orang lain.
Kedua penulis ini menggunakan sandaran teori psikologi Alfred Adler untuk meredefinisi bahwa trauma luka batin masa lalu tidak menyebabkan kesedihan dan ketidakbahagiaan di masa kini. Adler justru menekankan bagaimana cara menyikapi dan menyembuhkan luka dari masa lalu.
Buku ini cocok sebagai panduan self-improvement yang inspiratif bagi siapa pun yang ingin mengambil langkah pertama menuju kebebasan dan kebahagiaan sejati dalam hidup mereka. Bisa juga untuk mengatasi jiwa-jiwa yang terus merasa ingin mendapat validasi dari orang lain. Jika sudah merasa benar-benar berkontribusi berdampak maka dorongan untuk ingin diakui orang lain tidaklah terlalu penting.
The Psychology of Money - Morgan Housel
Mengelola keuangan barangkali menjadi perkara yang tak mudah bagi banyak orang. Ada orang berpendidikan, berpenghasilan tinggi dan dikenal mapan namun bisa sangat boros dan terjun bebas dalam jurang kemiskinan yang tak terkira. Sebaliknya, ada yang latar belakangnya biasa-biasa saja namun justru mampu mengelola keuangannya dengan baik dan hidupnya tercukupi.
Penulis ingin menegaskan bahwa terkadang rumus-rumus pengelolaan keuangan bisa menguap begitu saja ketika bertemu dengan realitas kehidupan yang banyak mendorong keputusan finansial. Ini dituangkan melalui berbagai contoh bagaimana emosi, kebiasaan, lingkungan, dan persepsi subjektif lainnya memainkan peran yang sangat besar dalam pengelolaan keuangan seseorang. Morgan Housel mengemas contoh pengelolaan keuangan ke dalam 19 cerita pendek yang asik dibaca. Para pembaca dapat menemukan sudut pandang baru dalam menyikapi uang yang dimiliki.
Secara keseluruhan, "The Psychology of Money" adalah bacaan yang bagus bagi siapa pun yang tertarik untuk memahami hubungan kompleks antara manusia dan uang. Bagi siapa pun yang ingin mengelola keuangan mereka dengan lebih bijaksana dan berhasil, tak ada salahnya menamatkan buku ini.
Bicara Itu Ada Seninya - Oh Syu Hyang
Salah satu inti dari buku ini adalah pengakuan bahwa kemampuan berbicara adalah keterampilan yang dapat dipelajari dan ditingkatkan melalui latihan dan kesadaran diri. Penampilan menarik seperti baju dan rambut rapi atau dandanan maksimal memang perlu, tetapi isi ucapan tetaplah yang utama untuk dikuasai. Oh Syu Hyang menyoroti pentingnya memahami elemen-elemen kunci dari komunikasi verbal, seperti kejelasan, ketepatan, dan persuasi.
Pakar komunikasi asal Korea Selatan ini mengajak pembaca untuk memperhatikan aspek-aspek seperti pengetahuan tentang topik, kemampuan mendengarkan, dan keberanian dalam menyampaikan pendapat. Menekankan pula pentingnya memperhatikan aspek non-verbal dari komunikasi, seperti bahasa tubuh, intonasi, dan ekspresi wajah. Oh Syu Hyang memberikan saran praktis tentang bagaimana mengoptimalkan penggunaan bahasa tubuh untuk mendukung pesan yang disampaikan, sehingga membantu pembaca menjadi pembicara yang lebih menarik dan meyakinkan.
Sejumlah tokoh terkemuka dihadirkan untuk dijadikan contoh serta membawa pandangan baru dalam hal strategi komunikasi efektif. Ketakutan berbicara di hadapan publik pun seharusnya bisa lenyap setelah membaca buku ini. Cocok menjadi panduan bagi mereka yang ingin maju dalam karir atau kehidupan pribadi mereka melalui pengembangan diri dalam berbicara.
Kelima rekomendasi buku di atas dapat menjadi pilihan bacaan yang bagus untuk mengisi Hari Buku Nasional. Mereka menawarkan berbagai pandangan dan kiat yang dapat membantu Anda untuk keluar dari kebuntuan dan meningkatkan kapasitas diri meraih tujuan.
Sejarah Singkat Hari Buku Nasional
Ide peringatan Hari Buku Nasional diketahui pertama kali dicetuskan oleh Abdul Malik Fadjar pada tahun 2002 yang kala itu menjabat sebagai Menteri Pendidikan. Sementara pemilihan tanggal 17 Mei diambil dari peringatan berdirinya Perpustakaan Nasional (Perpusnas) pada 1980.
Keprihatinan Malik Fadjar kala itu dipicu oleh tingkat literasi membaca masyarakat Indonesia yang masih rendah. Alasan ini nampaknya terus relevan bahkan hingga kini. Skor dari Indeks Pembangunan Literasi Masyarakat (IPLM) Indonesia masih di angka 69,42 dari skala 0 sampai 100 terkait tingkat literasi masyarakat kita. Karena itu Hardiknas masih terus layak dirayakan.
Rendahnya minat baca jelas akan berdampak pada kualitas sumber daya manusia menuju Indonesia Emas 2045. Ketika sebagian besar anak bangsa kesulitan atau enggan mengakses informasi, maka kemajuan akan berjalan timpang serta meningkatkan kesenjangan sosial dan ekonomi antar wilayah.
Menggiatkan aktivitas membaca juga sangat bagus jika dimulai sejak dini. Penelitian terhadap 10.000 remaja di Amerika Serikat yang sejak usia dua tahun sudah gemar membaca buku memiliki perkembangan memori, kemampuan verbal, dan prestasi akademik yang lebih bagus dibanding anak-anak sebaya yang baru memulai membaca di usia remaja.
Penelitian yang terbit di jurnal Psychological Medicine University of Cambridge ini juga mengungkap bahwa anak-anak yang punya kebiasaan membaca memiliki kesejahteraan mental yang lebih baik, sebagaimana dinilai menggunakan sejumlah skor klinis dan laporan dari orang tua dan guru. Hasilnya juga menunjukkan lebih sedikit tanda-tanda stres dan depresi, hingga lebih sedikit laporan perilaku agresif yang dilakukan oleh anak-anak tersebut.
Sebagai awardee LPDP, kegemaran membaca juga menjadi bekal penting yang harus dimiliki dalam menempuh pendidikan S2 dan S3. Selain untuk memahami literatur pengetahuan terkait perkuliahan, banyak membaca juga akan meningkatkan kemampuan menulis yang diperlukan dalam pembuatan artikel jurnal hingga artikel populer terkait hasil penelitian dan opini pemikiran.
Motto #EksplorPotensimu
News | 08-05-2024
News | 07-05-2024
Join our subscribers list to get the laterst content and updates directly to your inbox
Awardeestory | 02-05-2024
News | 02-05-2024
News | 26-04-2024
News | 26-04-2024
News | 18-04-2024
News | 18-04-2024