Gedung Danadyaksa Cikini, Jl. Cikini Raya No.91A-D, Menteng, Jakarta Pusat
Call Center 134, +62-21-23507011
Ilustrasi Hari Pendidikan Nasional 2024 oleh LPDP

Berita | 02-05-2024

Hari Pendidikan Nasional: Membangun Sumber Daya Manusia Unggul Melalui Layanan Beasiswa LPDP

Penulis
Tony Firman

Fotografer
Ilustrasi oleh Ghilman Aminullah

Setiap tanggal 2 Mei, bangsa Indonesia merayakan Hari Pendidikan Nasional. Hari yang bermakna penting dalam refleksi dan komitmen bersama untuk terus meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Pendidikan telah dianggap sebagai pondasi utama dalam membangun sumber daya manusia unggul, yang menjadi kunci keberhasilan suatu bangsa dalam menghadapi tantangan global.

Salah satu langkah konkret dalam upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia adalah melalui layanan beasiswa yang diselenggarakan oleh Lembaga Pengelola Dana Pendidikan. Di bawah mandat dari Kementerian Keuangan, LPDP telah lebih dari satu dekade menjadi salah satu lembaga yang berkontribusi dalam pembentukan sumber daya manusia Indonesia yang unggul untuk masa depan.

Total saat ini telah ada 45.571 putra-putri rakyat Indonesia yang menerima pendanaan beasiswa LPDP tingkat S2 dan S3 di dalam maupun luar negeri. LPDP juga mendanai program beasiswa degree dan non-degree yang diselenggarakan Kementerian Pendidikan Kebudayaan dan Riset (Kemenristek) dan Kementerian Agama (Kemenag).

Beasiswa kolaborasi dengan kedua kementerian ini dimulai pada tahun 2022. Realisasi penerima beasiswa Kemendikbudristek sampai dengan Maret 2024 berjumlah 455.711 orang. Beragam program non-degree di lingkungan Kemendikbud ini termasuk membiayai pelatihan para guru, dosen, dan belasan program lainnya.

Sementara realisasi penerima beasiswa kolaborasi dengan Kemenag hingga 2023 lalu total berjumlah 33.443 orang. Kolaborasi ini membiayai banyak program seperti beasiswa tahfidz, santri berprestasi, pertukaran mahasiswa, pengembangan moderasi beragama, sertifikasi dosen, pendidikan profesi guru, dan banyak lagi.

Upaya meningkatkan taraf kualitas kampus dalam negeri di kancah global menuju World Class University turut disokong melalui pendanaan dari LPDP. Sepanjang tahun 2023, terdapat 21 PTN-BH yang menerima total dana sebesar Rp484,1 miliar melalui Dana Abadi Perguruan Tinggi  (DAPT). Peningkatan pendanaan dilakukan pada tahun ini dengan penambahan hingga Rp675 miliar guna mendukung peningkatan PTN-BH menuju World Class University

LPDP tidak saja hanya mendanai berbagai macam program beasiswa dan peningkatan kompetensi. Pendanaan riset melalui program Riset Inovatif Produktif (RISPRO) sejak semula sampai kini telah mendanai ribuan riset yang dilakukan para akademisi dan ilmuwan Indonesia. Masih data hingga per Maret 2024, dari total 2.906 proyek riset sejak pertama kali bergulir, sebanyak 964 proyek telah selesai dengan berbagai luaran produk dan atau berupa kebijakan berbasis penelitian akademik. Sementara masih ada 1.942 proyek yang kini berstatus on-going.

Kinerja Keuangan Positif

Sebagai satuan kerja pengelola Dana Abadi di Bidang Pendidikan, LPDP terus menunjukkan kinerja keuangan yang positif. Dana Abadi Rp 1 triliun yang dikembangkan mulai 2010 kini meningkat berkali-kali lipat mencapai Rp154,107 triliun per Maret 2024. Hasil kelolaan Dana Abadi di Bidang Pendidikan sepanjang 2023 telah mendatangkan untung sebesar Rp9,33 triliun. Angka ini melesat lebih tinggi melebihi target yang ditetapkan sebesar Rp8,014 triliun. Ditargetkan keuntungan investasi untuk tahun ini adalah sebesar Rp9,042 triliun.

Dana Abadi di Bidang Pendidikan ini terbagi dalam empat alokasi penggunaan, yaitu Dana Abadi Pendidikan (Rp126,1 triliun), Dana Abadi Penelitian (Rp12,99 triliun), Dana Abadi Perguruan Tinggi (Rp10 triliun), dan Dana Abadi Kebudayaan (Rp5 triliun),

Berbagai pendanaan pendidikan yang dijalankan LPDP masih akan terus berlangsung dengan berkembang. Partisipasi anak bangsa untuk mengakses beasiswa dan pendanaan pendidikan lainnya tentu menjadi salah satu alasan kuat untuk LPDP terus ada dan memberikan manfaat kelolaan #UangKita.

Sejarah Singkat Hari Pendidikan Nasional

Memperingati Hari Pendidikan Nasional artinya menengok kembali ke pondasi peristiwa tempo dulu. Pada awal abad ke-20, pemerintah kolonial Hindia Belanda mendirikan sekolah-sekolah untuk menghasilkan tenaga kerja yang terampil dalam memenuhi kebutuhan administrasi kolonial. Namun, akses pendidikan saat itu sangat terbatas. Hanya anak-anak Belanda, bangsawan, dan orang kaya yang bisa menikmati pendidikan.

Kritik terhadap kebijakan pendidikan pemerintah kolonial dilancarkan oleh Ki Hadjar Dewantara, seorang bangsawan, tokoh nasional, yang cerdas dan berani. Privilisnya dipakai untuk memikirkan dan memperjuangkan nasib rakyat jelata hingga menyebabkan ia diasingkan oleh pemerintah kolonial.

Pengasingan hanya membuat pemikiran dan tindakan Ki Hajar Dewantara semakin membuncah. Pada 3 Juli 1922 pasca pembuangan, ia mendirikan sekolah Taman Siswa di Yogyakarta. Ini adalah sekolah partikelir yang tentunya tidak terafiliasi dengan pemerintah dan bahkan dicap sebagai sekolah liar oleh penguasa kolonial kala itu.

Keprihatinan terhadap kondisi pendidikan ala kolonial yang hanya mengejar ijazah dan mencetak kaum pekerja yang menjadi salah satu pendorong Ki Hajar Dewantara untuk mendirikan sekolah idealis Taman Siswa ini.

Berdirinya Taman Siswa dianggap menjadi tonggak bersejarah awal mula dibukanya akses pendidikan luas kepada masyarakat bumiputera agar mampu mengejar ketertinggalan serta menjadi calon-calon pemimpin bangsa yang merdeka.

Filosofi “Ing Ngarso Sung Tulodo, Ing Madyo Mangun Karso, Tut Wuri Handayani” tercetus dari tokoh bangsawan ini. Mencerminkan kepemimpinan ideal di mana seorang pemimpin itu menjadi teladan, pembimbing, dan pendorong bagi kemajuan para muridnya.

Kiprah dan perjuangan tokoh nasional yang punya nama lahir Raden Mas Soewardi Soerjaningrat inilah kemudian mengantarkannya pada gelar terhormat yaitu Bapak Pendidikan Nasional. Tanggal 2 Mei lantas dipilih sebagai Hari Pendidikan Nasional yang bertepatan dengan hari lahirnya pada tahun 1889 silam.

Semangat dari berdirinya Taman Siswa ini masih tercermin dalam visi misi LPDP. Melalui #UangKita yang dikelola LPDP inilah lembaga ini terus ingin mencetak generasi muda Indonesia yang berpendidikan tinggi di taraf S2 hingga S3.

LPDP telah berhasil melahirkan ribuan lulusan yang memiliki kompetensi dan keahlian di berbagai bidang, mulai dari ilmu pengetahuan hingga teknologi. Mereka menjadi agen perubahan yang turut berkontribusi dalam pembangunan bangsa, baik melalui karya-karya ilmiah maupun pengabdian kepada masyarakat.

Akhirnya, Hari Pendidikan Nasional bukan hanya sekadar momen untuk merayakan pencapaian pendidikan di Indonesia, tetapi juga sebagai momentum untuk terus berkomitmen dalam mendukung pendidikan sebagai investasi utama bagi masa depan bangsa.