Featured Alumni

Setelah menyelesaikan study magister tahun 2018, Simon kemudian melakukan study berupa penelitian, pendokumentasian dan preservasi bahasa Kais. Salah satu bahasa di Papua Barat yang berada di ambang kepunahan karena hanya memiliki 5 penutur fasih yang berumur 68 tahun. Kemudian, tahun 2019 bersama 21 pemuda berprestasi Papua mendirikan gerakan Papua Muda Inspiratif. Gerakan ini bertujuan mendorong anak muda Papua menjadi produktif dengan bergerak di sektor UMKM. Hingga saat ini, kurang lebih 150an pemuda yang bergabung dalam gerakan ini dimana mereka disupport dalam bentuk finansial, pelatihan, pembinaan, dan difasilitasi agar usaha mereka dapat hidup dan berkembang. Simon juga seorang pengagas gerakan Angkat Mama Papua, yang bertujuan untuk membantu mengangkat ekonomi mama-mama petani di daerah pedalaman melalui (1) membuka pasar untuk memudahkan mereka memasarkan produk pertanian, perikanan dan peternakan, (2) mendorong pembuatan produk turunan dari bahan baku yang tersedia dari mama-mama. Untuk membantu pemasaran maka Simon mendirikan pasar sayur Online pertama di Papua Barat yang bernama Anggi Mart. Hingga saat ini Anggimart telah bermitra dengan kurang lebih 15 petani dan 10 UMKM (yang telah didorong untuk membuat produk-produk turunan). Simon juga saat ini dipercayakan sebagai kordinator project petani milenial. Hingga saat ini sudah ada 800 petani milenial yang terdata dan segera disupport. Terakhir, Simon telah mendirikan gerakan Kobani yang bertujuan untuk mendorong pengembangan wisata sagu Kais.

Prestasi:

1. Penerima Anugrah Inovasi Papua Barat sebagai Pemuda Inspiratif Papua Barat 2020.
2. Penerima University Research Scholarship Australia National Univesity

Ruang Guru merupakan sebuah startup teknologi dengan misi sosial pendidikan. Start up ini menyajikan cara pembelajaran online bagi Siswa-Siswa sekolah.

Di bawah kepemimpinan Belva, hanya dalam setahun, Ruangguru berkembang pesat lima kali lipat dan menjadi perusahaan teknologi pendidikan terbesar di Indonesia, menjangkau lebih dari 10 juta siswa dan 150.000 guru.

Prestasi

• Prestige Magazine 40 under 40 The Vanguards 2018
• ASEAN 40 under 40 oleh ASEAN Advisory 2018
• Forbes 30 under 30 2017
• Atlassian Foundation MIT SOLVE Grantee 2017
• Australian DFAT MIT SOLVE Grantee 2017
• GSMA Innovation Fund Grantee 2017
• Wirausahawan Paling Menjanjikan di ASEAN 2016
• Social Enterprise of the Year 2016 (Wirausahawan Sosial 2016)
• Penghargaan Bubu Awards 2015
• Medali Emas Lee Kuan Yew 2011
• Medali Emas Accenture 2011
• Medali Emas Infocomm Development Authority of Singapore 2011
• Young Leader for Indonesia 2011

Dewi Nur Aisyah adalah seorang ahli epidemiologi dan pakar informatika penyakit menular dari Indonesia. Dewi berperan sebagai peneliti senior di Indonesia One Health University Network (INDOHUN) sekaligus sebagai team leader proyek One Health Workforce di Indonesia. Dewi juga menjabat sebagai Wakil Sekretaris Jenderal Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI).

Kontribusinya pada epidemiologi penyakit menular membuatnya terpilih menjadi Co-Investigator dan Anggota Komite Eksekutif Konsorsium CHIP (Childhood Infection and Pollution) yang merupakan konsorsium 11 negara berfokus dalam penanganan penyakit infeksi dan AMR (antimicrobial resistance - resistensi antibiotik) menggunakan pendekatan One Health dan teknologi tepat guna di wilayah kumuh pada tiga negara: India, Chili, dan Indonesia.

Pekerjaan sang ayah yang menjadi sopir truk dan ibu pedagang nasi tak membuat Dodik mengendurkan semangatnya menuntut ilmu. Baginya yang terpenting adalah melihat orangtuanya bahagia dan bangga atas prestasi yang ditorehkanya. Hingga akhirnya dia berhasil menempuh pendidikan di Michigan University, Amerika Serikat berkat kerja kerasnya meraih beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP). Prinsipnya adalah "Tidak peduli siapa kita di masa lalu, kita memiliki kesempatan yang sama untuk membentuk masa depan kita sendiri."

Prestasi

The Spartan Leadership Certified Certificate Platinum Category in 16th Annual Student Leadership Award Michigan State University

Nadhira dan timnya melakukan penanganan Covid - 19 melalui kerja sama dengan Pemprov DKI Jakarta untuk membuat sebuah inovasi bernama JakCLM. Sebuah aplikasi untuk telepon pintar yang bisa digunakan warga untuk mencari tahu kondisi kesehatan mereka berdasarkan gejala yang dialami dengan menggunakan perhitungan Covid-19 tanpa harus datang ke rumah sakit atau puskesmas

Prestasi:

Grand Prize Winner of MIT Innovation in Global Health Systems Hackathon 2019

Top 10 Speaker, “Scientific Writing Tips and Tricks to be Published on National and International Journal”