Cibinong, 11 Agustus 2024 - Ketekunan penuh dedikasi panjang meneliti dan mengembangkan nilam telah mengantarkan seorang Dr Ir Syaifullah Muhammad ST MEng mendapat penghargaan bergengsi dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).
BRIN bersama LPDP memberikan apresiasi Innovator Lecture Awards 2024 kepada Syaifullah Muhammad pada Minggu (11/8) di Innovation Convention Center, Kawasan Sains dan Teknologi (KST) Soekarno, Cibinong Bogor.
Syaifullah adalah Kepala Atsiri Research Center (ARC) Pusat Unggulan Iptek Perguruan Tinggi (PUIPT) Nilam Aceh Universitas Syiah Kuala (USK). Ia dikenal lama berkecimpung di dunia penelitian daun nilam Aceh yang dapat diekstrak menjadi minyak atsiri.
Teknologi inovatif yang dikembangkan Syaifullah bersama ARC adalah mesin ekstraktor yang mampu menghasilkan minyak nilam bermutu dengan komposisi patchouli alkohol yang tinggi menggunakan energi secara efisien.
Mesin pengekstrak buatan Syaifullah pernah didemonstrasikan di Annual International Conference (AIC) di Universitas Syiah Kuala tahun 2017 dan menyabet penghargaan Best Participant Award.
Berkat inovasi produk yang diciptakannya, Syaifullah telah menghasilkan 25 Hak Kekayaan Intelektual (HAKI) yang tercatat di Kemenkumham RI.
Minyak atsiri Indonesia diketahui memasok 90 persen kebutuhan dunia terutama di Eropa dan Amerika. Aceh sendiri merupakan provinsi penghasil 30 persen share market minyak atsiri nasional. Nilam Aceh sendiri dikenal salah satu yang terbaik di dunia karena keunikan senyawa fitokimia.
Dalam orasi ilmiahnya, Syaifullah memaparkan peta perjalanan panjang dari penelitian nilam. Kebermanfaatan publik dihadirkan lewat keterlibatan banyak pihak secara hulu hilir pada pengembangan inovasi pengolahan nilam.
Lebih lanjut Syaifullah menyinggung bahwa ada sekitar 80 profesor doktor yang turut terlibat dalam berbagai pengembangan riset inovasi di ARC. Saat ini ada enam desa dan 285 petani di Aceh yang mendapat pembinaan di bawah ARC terkait pengembangan nilam dan ekstraksinya hingga sanggup melakukan 21 kali ekspor.
“Penghargaan ini didedikasikan untuk semua pengurus ARC yang terus konsisten memberikan kerja terbaiknya bagi industri nilam khususnya di Aceh” ujar Syaifullah di hadapan jajaran BRIN dan tamu undangan.
Innovator Lecture Awards merupakan salah satu dari sekian program Apresiasi Talenta Riset yang diluncurkan oleh BRIN sejak tahun lalu. Program ini merupakan bentuk apresiasi bagi periset maupun akademisi yang telah secara nyata memberikan sumbangsih bermanfaat bagi kemajuan pengetahuan dan teknologi.
Pemberian Innovator Lecture Awards tak lepas dari Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) sebagai penyokong dana program Apresiasi Talenta Riset BRIN. Per tahunnya LPDP menyediakan anggaran sebesar Rp3,675 M dengan rincian Rp400 juta untuk kategori Prize dan orasi ilmiah memorial lecture sebesar Rp25 juta.
Pemberian Innovator Lecture Awards juga bagian dari rangkaian kegiatan InaRI Expo 2024 yang sekaligus menyambut Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (Hakteknas) ke-29.