Jakarta, 7 Agustus 2025 – Lembaga Pengelola Dana Pendidikan bersama Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) sedang membuka program Beasiswa Keolahragaan untuk pertama kalinya dalam sejarah. Dalam webinar sosialisasi yang diselenggarakan LPDP secara daring pada Kamis (7/8) kolaborasi ini disambut baik sebagai langkah strategis dalam memajukan ekosistem olahraga nasional.
Dalam sambutannya, Emmanuel Agust Hartono selaku Direktur Keuangan dan Umum menekankan bahwa kolaborasi ini adalah perwujudan dari visi bersama untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia di bidang keolahragaan, sebuah sektor yang krusial bagi kemajuan bangsa.
"LPDP memiliki mandat untuk mengelola dana abadi pendidikan dan memberikan beasiswa. Selama ini, kita sudah memiliki berbagai macam skema beasiswa, tetapi baru kali ini kita memiliki skema khusus untuk olahraga," jelas Agust.
Ia juga menyoroti bahwa program ini lahir dari kesadaran bahwa para atlet dan tenaga keolahragaan membutuhkan dukungan yang lebih holistik.
“Saya mengajak kita semua untuk bisa bersinergi menjadikan pendidikan terutama untuk membangun ekosistem dunia keolahragaan Indonesia, yang bisa menjadikan Indonesia harum di mata internasional.” tuturnya.
Membangun "Holistic Athlete"
Hasintya Saraswati selaku Staf Khusus Menteri Pemuda dan Olahraga Bidang Kebijakan dan Kerjasama Strategis dalam paparannya menyoroti pentingnya Beasiswa Keolahragaan sebagai investasi jangka panjang bagi atlet nasional. Beliau menekankan bahwa beasiswa ini dirancang untuk menciptakan atlet yang tidak hanya unggul secara fisik, tetapi juga memiliki kecerdasan intelektual dan karakter yang kuat atau yang disebut dengan konsep holistic athlete.
“Sebetulnya banyak penelitian yang saat ini menunjukkan bahwa atlet berprestasi itu memiliki IQ yang tinggi. Jadi mereka memiliki kemampuan untuk berpikir strategis, konsisten terutama dalam disiplin untuk bekerja keras dan juga memiliki daya tahan mental yang sangat kuat.” ujar Hasintya.
Lebih lanjut Hasintya mencontohkan seperti pada Olimpiade Paris terdapat sejumlah atlet yang sudah menamatkan jenjang S2 dan S3 dengan tetap mampu meraih medali emas di level olimpiade. Hal ini tentu adalah contoh gemilang yang membuktikan bahwa pendidikan tinggi dapat bersanding dengan prestasi di lapangan.
Program Beasiswa Keolahragaan juga dipersiapkan untuk mendukung visi Indonesia Emas 2045 dan lebih jauh para atlet Indonesia bisa meraih prestasi gemilang di Olimpiade. Hasintya mencontohkan banyak kampus-kampus top dunia yang mahasiswanya mampu menorehkan emas di ajang Olimpiade.
“Misalnya di Stanford University itu total medali emas yang dimiliki di Olimpiade ada sebanyak 153 medali emas. Sedangkan sepanjang sejarah itu Indonesia belum pernah merah medali emas sebanyak itu. Di UCLA di Amerika punya 136 medali emas olimpiade.” papar Hasintya mencontohkan.
Ini menunjukkan bahwa bersekolah di kampus-kampus top tidak hanya membanggakan dari sisi akademik tetapi tetap bisa berprestasi di bidang olahraga. Indonesia sudah saatnya menapaki jalan tersebut dengan dimulai dari Beasiswa Keolahragaan.
Mekanisme Pendaftaran dan Komponen Beasiswa
Beasiswa Keolahragaan terbagi menjadi dua jalur, yaitu jalur Peningkatan Prestasi diperuntukkan bagi olahragawan dan tenaga keolahragaan yang ingin meningkatkan kompetensi melalui jenjang pendidikan lebih tinggi. Sementara itu, jalur Penghargaan Prestasi ditujukan sebagai bentuk apresiasi kepada para atlet berprestasi internasional yang telah mengharumkan nama bangsa.
Agam Bayu Suryanto selaku Kepala Divisi Kerjasama dan Pengembangan Beasiswa LPDP menjelaskan mekanisme pendaftaran dan tahapan seleksi. Calon pendaftar wajib mendapatkan rekomendasi melalui aplikasi siTenor (Sistem Tenaga dan Organisasi Keolahragaan) milik Kemenpora sebelum mendaftar di situs LPDP. Seleksi administrasi dan wawancara menjadi tahapan wajib, sementara tes bakat skolastik hanya berlaku jika belum memiliki Letter of Acceptance (LoA).
Pendaftaran beasiswa telah dibuka sejak 22 Juli dan akan ditutup pada 12 Agustus, dengan perkuliahan paling cepat dimulai pada Januari 2026. Beasiswa ini mencakup berbagai komponen penting, mulai dari dana pendidikan hingga dana pendukung seperti biaya transportasi, asuransi kesehatan, tunjangan hidup bulanan, dan bantuan penelitian.
Melalui sinergi ini, LPDP dan Kemenpora berharap beasiswa keolahragaan dapat menjadi katalisator bagi lahirnya generasi baru insan olahraga Indonesia yang tidak hanya berprestasi di lapangan, tetapi juga unggul secara akademik dan profesional.
Untuk menyimak rekaman lengkap Webinar Sosialisasi Beasiswa Keolahragaan dapat dilihat di kanal YouTube LPDP RI.
Powered by Froala Editor