Jakarta, 11 Agustus 2025 - Program Apresiasi Talenta Riset dan Inovasi hadir kembali guna memastikan dukungan besar penuh arti terhadap para ilmuwan inovator nasional. Dalam gelaran perdananya tahun ini apresiasi diberikan untuk kategori Indonesia Innovator Award dan Indonesia Innovator Lecture yang diselenggarakan di Auditorium BJ Habibie BRIN Jakarta pada Senin (11/8) pagi.
Indonesia Innovator Award 2025 jatuh kepada Dr. Ir. Syaifullah Muhammad, ST, M.Eng yang kini menjabat sebagai Kepala Atsiri Research Center – Pusat Unggulan Iptek Perguruan Tinggi (ARC - PUI PT) Nilam Aceh Universitas Syiah Kuala sejak 2016. Ketekunannya dalam meneliti nilam di Aceh telah membawanya mendapat salah satu penghargaan tertinggi nasional ini.
Syaifullah telah mengembangkan teknologi inovatif untuk mengekstrak dan memurnikan (purifikasi) minyak nilam berkualitas tinggi dengan kandungan Patchouli Alkohol (PA) 99,8% dalam bentuk kristal. Mesin ekstraktor yang dibuat mampu menghasilkan minyak nilam bermutu tinggi dengan komposisi PA yang tinggi dan menggunakan energi secara efisien. Alhasil, teknologi ini telah memicu peningkatan produksi dan hasil minyak nilam telah diekspor ke Prancis.
Orientasi ekonomi daerah telah menuntunnya untuk menciptakan ekosistem tata niaga (blue ocean ecosystem) yang lebih sehat melalui pendekatan pentahelix. Ketika pada tahun 2016 hanya tersisa empat kabupaten masih mengembangkan nilam di Aceh, dengan berbagai intervensi inovasi yang dilakukan, saat ini sudah 18 kabupaten kembali mengembangkan nilam.
Tercatat ada 35 kali ekspor nilam ke Prancis sejak 2021 dengan 282 orang petani penyuling binaan di Kabupaten Gayo Lues. Teknologi purifikasi nilam yang dikembangkannya telah menghasilkan lebih 30 Hak Kekayaan Intelektual (HAKI) produk turunan nilam yang telah dikomersialisasikan. Dengan teknologi Molecular Distillation and Wiped Film Fractionation (WFF) yang dikembangkan, Syaifullah melalui ARC telah mampu memurnikan dan menghasilkan hi-grade patchouli untuk berbagai kebutuhan dunia industri.
Untuk diketahui hi-grade patchouli adalah intermediate produk yang selama ini hanya diproduksi oleh beberapa industri di Singapura, Amerika, dan Eropa dengan bahan baku crude oil nilam dari Indonesia.
Lulusan S3 Chemical Engineering di Curtin University ini juga telah menulis berbagai artikel jurnal ilmiah internasional bereputasi dengan h-index Scopus 17. Berbagai dokumen penting untuk pemerintah daerah dan pemerintah pusat terkait pengembangan nilam Aceh juga telah banyak dihasilkan.
Atas segala semangat, komitmen, dan dedikasi Syaifullah dalam memajukan ilmu pengetahuan terkait nilam untuk kesejahteraan masyarakat inilah dirinya layak mendapat Indonesia Innovator Award 2025 dan berhak mendapat hadiah apresiasi sebesar Rp400 juta. Menambah deretan penghargaan yang telah diraihnya baik di tingkat daerah hingga internasional.
Syaifullah menyampaikan terima kasihnya kepada BRIN dan LPDP atas penghargaan yang diberikan. Ia menekankan ini bukanlah penghargaan tunggal untuknya, tetapi adalah bagi keluarga dan rekan-rekannya di ARC - PUI PT Nilam Aceh Universitas Syiah Kuala. Apa yang dikerjakannya sekaligus adalah cara untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat di kampung halamannya yang masih banyak berkutat dengan kesejahteraan ekonomi.
“Saya sering sampaikan bahwa tidak ada satupun negara di dunia yg maju tanpa sentuhan ilmu pengetahuan. Jadi ini saatnya kita negeri kuta sentuhan ilmu pengetahuan dengan bobot yang lebih supaya itu bisa berdampak pada kesejahteraan masyarakat kita.” tutup Syaifullah.
Orasi Ilmiah Peraih Indonesia Innovator Lecture
Indonesia Innovator Lecture diberikan kepada Dwi Asmono, PhD yang kini sedang menjabat sebagai Direktur PT. Sampoerna Agro Tbk. Ia adalah seorang ilmuwan dan profesional di bidang pemuliaan tanaman, agronomi, dan industri kelapa sawit Indonesia.
Namanya dikenal luas sebagai penggerak utama inovasi berkelanjutan di sektor kelapa sawit Indonesia. Ia memimpin program-program riset strategis dalam pengendalian penyakit Ganoderma, pengembangan varietas toleran, dan pemanfaatan teknologi marker-assisted selection (MAS) untuk pemuliaan modern.
Penyandang gelar Doctor of Philosophy (Ph.D.) di bidang Plant Breeding dari Iowa State University ini telah banyak berkarya di sektor penelitian dan industri perkebunan, dengan rekam jejak yang mencakup lembaga riset, institusi pendidikan tinggi, hingga perusahaan agribisnis berskala nasional maupun internasional.
Dalam implementasi keberlanjutan, Dwi Asmono mendorong standar global seperti (Roundtable on Sustainable Palm Oil) RSPO, (International Sustainability & Carbon Certification) ISCC, (High Conservation Value) HCV, hingga pengelolaan kawasan konservasi berbasis masyarakat termasuk integrasi sagu dalam strategi ketahanan pangan nasional.
Ia juga punya pengalaman mengajar yang luas sebagai dosen luar biasa, pembimbing pascasarjana, dan pengajar tamu di berbagai universitas terkemuka, termasuk IPB University, Universitas Gadjah Mada, Universitas Sumatera Utara, dan Universitas Sriwijaya.
Latar Belakang Penghargaan dan Peran LPDP
Indonesia Innovator Award atau sebelumnya dikenal sebagai BPPT Innovation Award telah digelar sejak tahun 2018 oleh Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT). Sebagai pendorong dan motivasi bagi para pihak yang terlibat pada inovasi dan penerapan teknologi, Indonesia Innovation Award dapat diberikan kepada perorangan atau kelompok yang mampu memberikan terobosan teknologi yang nyata untuk peningkatan kapasitas industri dalam negeri.
Dalam perkembangannya, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) bersama Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) meluncurkan Program Apresiasi Talenta Riset dan Inovasi yang terdiri dari lima penghargaan kepada para ilmuwan dengan salah satunya adalah Indonesia Innovator Award.
LPDP sendiri menjadi bagian integral dalam Program Apresiasi Talenta Riset dan Inovasi karena menyalurkan hadiah apresiasi kepada para ilmuwan terpilih dengan masing-masing Prize/Award mendapat Rp400 juta, dan untuk masing-masing orasi ilmiah memorial lecture memperoleh Rp25 juta.
Direktur Utama LPDP Sudarto turut hadir memberikan penghargaan secara langsung di atas panggung kepada kedua ilmuwan peraih Indonesia Innovator Award dan Indonesia Innovator Lecture. Ia mengucapkan selamat atas pencapaian kinerja luar biasa penuh dedikasi dari keduanya.
“Kami dari LPDP tentunya terus mendukung kegiatan seperti ini karena kami salah satunya kan mengelola DAPL yang memang secara khusus untuk mendukung riset-riset seperti ini. Sekali lagi terima kasih mudah-mudahan ada inovator-inovator yang jauh lebih hebat untuk memberikan dampak pada masyarakat.” ujar Sudarto dalam konferensi pers sesaat setelah acara.
Penghargaan ini dihadiri oleh Kepala BRIN Laksana Tri Handoko, Direktur Utama LPDP Sudarto, Direktur Keuangan dan Umum LPDP Emmanuel Agust Hartono, Direktur Fasilitasi Riset LPDP Ayom Widipaminto dan jajaran LPDP lainnya, serta para anggota Komisi X DPR RI juga para tamu undangan terkait.
Powered by Froala Editor